Bisa memberikan ASI bagi anak bayi merupakan anugerah terbesar sebagai seorang ibu. Tidak ada zat lain yang mempunyai kandungan sebaik ASI yang dapat diberikan pada anak bayi. Selain mengandung berbagai zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh seorang bayi, ASI juga sangat mudah dicerna. Di samping itu ASI juga sudah mengandung berbagai zat antibodi alami sehingga anak bayi yang mendapatkan ASI biasanya jarang sakit tidak mengalami masalah pencernaan. Produksi ASI akan menyesuaikan dengan sendirinya menurut kebutuhan bayi. Dengan memberikan ASI berarti bunda juga membangun ikatan batin tiada tara dengan anak bayi.
Jika pada satu dua hari pertama sesudah melahirkan ASI bunda masih sedikit atau belum keluar, bunda tidak perlu kuatir. Bunda juga tidak perlu terburu-buru memberikan susu formula pada anak bayi. Bayi bunda tidak akan kelaparan karena satu dua hari pertama anak bayi masih menyimpan cadangan makanan di dalam tubuhnya. Yang terpenting adalah terus mencoba menyusukan anak bayi bunda menggunakan kedua belah payudara, karena stimulasi dari isapan si kecil akan merangsang keluarnya ASI.
Posisi Menyusui Anak Bayi
Posisi menyusui memegang peranan penting dalam keberhasilan menyusu. Oleh karena itu perhatikan posisi menyusui bunda.
- Posisikan diri bunda dalam keadaan duduk, berdiri atau rebahan yang senyaman mungkin.
- Sangga lengan bunda yang menyangga kepala anak bayi dengan ketinggian sejajar puting payudara.
- Gendong anak bayi sambil menyangga kepalanya dengan mengusahakan posisi kepala anak bayi lebih tinggi daripada perutnya. Biarkan perut anak bayi menempel dengan perut bunda.
- Biarkan anak bayi menghisap puting hingga bagian areola. Ingat, yang dihisap anak bayi dari bagian puting hingga seluruh areola. Jangan puting saja. Dengan demikian ini akan menghindarkan puting lecet.
- Biarkan anak bayi menyusu selama yang dia mau.
- Perah ASI dari payudara yang tidak disusukan. ASI yang telah diperah bisa disimpan di kulkas.
- Lakukan bergantian di waktu menyusui berikutnya. Dengan demikian kedua belah payudara memperoleh stimulasi yang sama.
Memerah ASI Untuk Anak Bayi
Jika bunda bekerja, memerah ASI adalah salah satu solusi untuk menjamin anak bayi bunda tetap mendapatkan ASI walaupun bunda tidak berada di dekatnya. Saat ini sudah beredar banyak alat pemerah ASI yang stimulasinya menyerupai hisapan anak bayi. Bunda juga bisa memilih dari yang model pompa manual hingga pompa yang sudah menggunakan motor elektrik. Akan tetapi ada baiknya bunda juga mengetahui cara memerah ASI secara manual dengan tangan tanpa menggunakan alat tersebut.
- Sebelum memerah ASI, lakukan pemijatan payudara terlebih dahulu. Langkah-langkah pemijatan payudara ada di bagian bawah artikel ini.
- Siapkan wadah steril untuk menampung ASI yang dihasilkan.
- Pegang payudara dengan tangan manapun dengan posisi jempol berada dibagian atas.
- Tekan keras payudara untuk mengeluarkan ASI. Yang ditekan adalah payudara, bukan puting atau pun areola ya bunda.
- Sementara tangan yang tidak memerah memegang wadah untuk menampung ASI.
- Perah kedua belah payudara hingga kosong agar kelenjar ASI memproduksi ASI baru lagi.
- Segera tutup rapat wadah yang berisi ASI ketika sudah selesai memerah.
- Jika bunda menggunakan pompa elektrik untuk memerah ASI, pijat payudara dengan kedua tangan yang bebas sambil diperah sehingga tidak ada kelenjar ASI yang beku.
Menyimpan ASI Untuk Anak Bayi
Setelah diperah ASI harus segera disimpan di kulkas untuk menjaga kualitasnya. Jangan lupa untuk menuliskan tanggal perah di setiap kantung ASI sehingga bunda tidak lupa mana ASI yang harus lebih dahulu digunakan.
ASI akan bertahan selama 5-7 jam jika disimpan dalam wadah tertutup rapat di suhu ruangan. Jika disimpan di kulkas bagian bawah, ASI bisa bertahan hingga satu minggu. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama, ASI sebaiknya disimpan di freezer. Di dalam freezer, ASI bisa bertahan hingga 8 bulan.
Memberikan ASI Yang Telah Diperah
Untuk memberikan ASI yang telah diperah pada anak bayi, sebaiknya ASI tersebut dihangatkan terlebih dahulu. Akan tetapi, jangan dihangatkan langsung di atas kompor karena kandungan gizinya bisa rusak. Jika ASI dari freezer, biarkan dulu ASI tersebut di suhu ruangan hingga mencair. Hangatkan ASI secukupnya, sesuai porsi minum anak bayi. Menghangatkan ASI adalah dengan merendam ASI bersama wadahnya di dalam air yang sudah panas. Jika sudah tercapai suhu yang diinginkan, sekitar 360C-370C, ASI bisa diberikan pada anak bayi.
CATATAN terutama untuk bayi baru lahir, berikan ASI yang telah diperah dengan menggunakan sendok, sedikit demi sedikit. Jangan menggunakan dot. Hal ini untuk mencegah anak bayi emoh menyusu langsung dari payudara. Stimulasi terbaik bagi payudara agar tetap memproduksi ASI adalah dari hisapan anak bayi. Jadi bagi bunda bekerja, usahakan untuk menyusui langsung anak bayi dari payudara ketika bunda sudah berada di rumah.
Pijat Payudara
Untuk merangsang keluarnya ASI dan memperbanyak produksi ASI, bisa juga dengan memijat payudara. Caranya adalah cebagai berikut:
- Oleskan baby oil atau minyak kelapa terlebih dahulu di kedua tangan.
- Taruh ujung jari telunjuk hingga jari tengah di atas payudara. Buat gerakan memutar kecil searah jarum jam dengan tekanan keras di setiap bagian payudara. Jika bunda merasakan adanya bagian keras di payudara, tekan bagian keras tersebut hingga menjadi lunak. Itu adalah kelenjar ASI yang siap berproduksi.
Lakukan langkah ini mulai dari pangkal payudara menuju arah puting payudara.
- Gunakan tangan yang berlawanan dengan posisi payudara untuk memijat dari arah bawah ketiak hingga ke arah puting. Lakukan dengan gerakan memutar kecil searah jarum jam dengan tekanan keras di setiap bagian samping payudara. Jika bunda merasakan adanya bagian keras di situ, tekan bagian tersebut hingga menjadi lunak.
- Areola juga perlu dipijat. Gunakan jari telunjuk untuk memijat seluruh bagian areola. Lakukan dengan gerakan memutar kecil di setiap bagian areola. Lakukan hal yang sama dengan di atas jika menemukan adanya bagian yang keras.
- Ulangi langkah di atas untuk payudara satu lagi. Lakukan proses ini selama lebih kurang 15 menit untuk masing-masing payudara. Setelah itu bersihkan payudara dari sisa baby oil atau minyak kelapa, terutama bagian areola dan puting payudara.
Jika karena satu dan lain hal produksi ASI bunda tidak bisa dikonsumsi oleh anak bayi, misalnya bunda sedang menjalani pengobatan dan mengkonsumsi obat yang mengandung zat yang bisa membahayakan anak bayi atau ASI bunda tidak keluar sama sekali, bunda bisa mencari donor ASI. Ya, sekarang sudah ada koq komunitas ibu-ibu yang bersedia mendonorkan kelebihan produksi ASInya. Bunda bisa mencari informasi tersebut di dunia maya atau menghubungi RSB tempat bunda melahirkan. Seandainya bunda tidak menemukannya, barulah susu formula mendapat tempat untuk menutrisi anak bayi.
Menyusui bayi adalah waktu terbaik seorang bunda bersama anak bayi.