Pantun anak-anak tentu tidak asing bagi kita-kita yang lulus SMA pada angkatan 80’an karena kalau dirunut kebelakang maka pastinya pada masa SD dan SMP kita semua pernah diajarkan tentang hal itu. Beberapa pesohor sangat terkenal dengan kemampuan instan untuk berpantun jenaka dalam salah satu acara TV lokal yang sedang naik daun belakangan ini.
Nah, anehnya bukankah mayoritas dari kita akan segera teringat lagi apa itu pantun begitu menyaksikan acara TV itu walaupun sudah lama sekali sejak terakhir kali kita mendengar atau belajar menulis pantun ? Inilah keajaiban pantun yang sungguh harus kita selamatkan sebelum punah.
Pantun Anak-Anak Nusantara
Sungguh menarik untuk mengingat bahwa pantun adalah merupakan budaya asli di cukup banyak pulau Nusantara ini. Yang paling menonjol dan terkenal dengan pantunnya adalah Pulau Sumatera dan Pulau Jawa karena pada masa – masa itu kehidupan sosial masih sangat kental sehingga berbalas pantun menjadi salah satu atraksi yang sangat menarik bagi hadirin dan dinantikan kemunculannya.
Kemampuan pembaca pantun terasah karena sejak kecil mereka sudah terlatih dengan pantun anak-anak sehingga intisari teknik membuat pantun sudah terbentuk sangat kuat. Selanjutnya mereka tinggal menyesuaikan isi pantun dengan situasi dan kondisi dimana mereka tampil. Termasuk dalam membuatkan pantun anak-anak untuk acara tertentu atau untuk anak-anak mereka sendiri.
Pantun anak-anak sesungguhnya menyimpan kekuatan yang agung dan besar sekali dalam membentuk karakter anak-anak menjadi sosok yang berkepribadian sopan, santun dan berbudi halus. Tidak ada istilah terlambat untuk memperkenalkan dan mengajarkannya kepada anak-anak kita sekarang.
Pantun anak-anak menstimulasi kemampuan anak untuk mengembangkan dan menyalurkan imajinasinya menjadi susunan kalimat yang lucu, indah, bermakna dan hal itu sungguh sangat bagus untuk perkembangan intelegensia disamping beberapa faktor plus lainnya untuk mereka.