Rutinitas sehari-hari yang cukup melelahkan dan juga terkadang membuat stress selama weekday, sering membuat orang menjadi balas dendam di akhir minggu dengan cara berlama-lama tidur. Mungkin pendapat ini tidak sepenuhnya salah.
Namun perlu diketahui, bahwa kegemaran tidur yang berlama-lama juga bisa resiko stroke iskemik diantara wanita yang berada di masa menopouse, bahkan hingga 70%, namun masih belum jelas apakah waktu tidur yang lebih lama itu menjadi alasan bertambahnya angka resiko terhadap stroke atau ada faktor lain yang membuat orang jadi ingin tidur lebih lama, yang sekaligus juga menjadi faktor resiko terhadap stroke, “kata peneliti Sylvia Wassertheil-Smoller,PhD dari Albert Einstein College of Medicine, New York.
Dengan kata lain, tidak berarti jika kita mengurangi waktu tidur , maka kita akan menurunkan resiko terhadap stroke. Hal ini perlu diartikan bahwa orang-orang yang punya kebiasaan tidur sangat lama atau juga yang kurang dari 6 jam perhari perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menurunkan resiko lainnya yang juga berpengaruh pada stroke, terutama hypertensi atau tekanan darah tinggi.